Jumat, 11 Maret 2016

Ip Man - Legenda Beladiri Wing Chun

Foto Legenda Wing Chun Yip Man / Ip Man
Ip Man / Ip Kai Man / Yip Man (Mandarin : 葉問; Pinyin: Yè Wèn) (lahir di Foshan, Guangdong, China, 1 Oktober 1893 – meninggal di Hong Kong, 2 Desember 1972 pada umur 79 tahun), lebih dikenal dengan Guru Besar Ip Man adalah praktisi ilmu bela diri Cina pertama yang mengajarkan Wing Chun secara terbuka. Dia memiliki beberapa murid yang kemudian menjadi guru bela diri independen diantaranya Kwok Fu, Lun Kai, Ip Chun, Ip Ching, Leung Sheung dan juga Bruce Lee.

Awal kehidupan Ip Man

Ip Man lahir di Foshan, provinsi Guandong pada tahun 1893 masa pemerintahan Kaisar Guangxu, Dinasti Qing. Dia adalah anak ketiga dari empat bersaudara yang dilahirkan dari pasangan Ip Oi dan Ng Shui. Abang dan kakaknya bernama Ip Kai Gak dan Ip Wan Hum. Ip Man tumbuh dalam keluarga kaya dan menerima pendidikan dengan standar tinggi.
 
Ip Man sedang berlatih Wing Chun
Ip Man sedang berlatih Wing Chun
Ketika Ip Man berumur 9 tahun dia mulai belajar Wing chun dari Chan WahSun. Karena umur gurunya yang sudah tua, Ip Man lebih banyak belajar ilmu dari Ng Chungsok, senior kedua dalam satu perguruan. Setelah tiga tahun Ip Man berlatih Wing Chun, Chan Wah Sun meninggal dunia.

Pada umur 15, Ip Man pindah ke Hong Kong dengan bantuan temannya Leung Fut Ting. Satu tahun kemudian, Ip melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi St. Stephen di Hong Kong yang merupakan sekolah untuk keluarga kaya dan orang asing yang menetap di Hong Kong. Menurut kedua puteranya, Ip Ching dan Ip Chun, ketika di St. Stephen, Ip Man turut campur tangan setelah melihat polisi asing memukuli seorang wanita. Petugas polisi itu mencoba menyerang Ip Man yang menggunakan ilmu bela dirinya untuk menjatuhkan polisi itu dan kemudian berlari ke sekolah dengan teman sekelasnya.

Temannya memberitahu Ip Man bahwa ada seorang lelaki tua yang tinggal di lingkungan yang sama dan mengundang Ip untuk menemuinya. Lelaki tua itu bertanya kepada Ip Man "Ilmu bela diri apakah yang kamu pelajari?" dan Ip Man berkata "Kamu tidak akan mengerti". Ip ditantang untuk berlatih Chi Sau (bentuk latihan menyerang dan bertahan dengan kedua tangan). Ip Man menganggap hal tersebut merupakan kesempatan bagus untuk meningkatkan ilmu bela dirinya, akan tetapi dia dipukuli hanya setelah beberapa serangan. Ternyata Lelaki tua itu adalah Leung Bik, anak dari Leung Jan, guru dari Chan WahSun yang tidak lain adalah gurunya Ip Man. Setelah kejadian itu, Ip Man melanjutkan latihan Wing Chun dengan berguru kepada Leung Bik. Pada Umur 24 tahun Ip Man kembali ke Foshan dengan keahlian Wing Chun yang sangat baik.

Di Foshan, Ip Man menjadi seorang pengusaha. Dia tidak menjalankan perguruan Wing Chun secara formal, tetapi mengajar beberapa bawahan, teman dan relasinya. Kwok Fu dan Lun Kai adalah dua murid pertama Ip Man yang kemudian mereka sendiri juga mengajarkan Wing Chun. Seni bela diri Wing Chun di Foshan dan wilayah Guandong terutama berasal dari kedua murid ini.

Perguruan Wing Chun

Ip Man mengungsi ke kampung halaman Kwok Fu pada saat Jepang menguasai Foshan. Dia kembali ke Foshan setelah perang berakhir, dan berprofesi sebagai polisi. Pada akhir tahun 1949, partai Komunis Cina memenangkan perang sipil. Ip Man yang juga seorang pejabat dari partai politik oposisi Kuomintang memutuskan untuk melarikan diri ke Hong Kong tanpa keluarganya ketika para Komunis datang ke Foshan. Di Hongkong, Ip Man membuka Perguruan bela diri Wing Chun.

Pada awalnya bisnis perguruan tidak berjalan lancar karena murid - muridnya hanya bertahan beberapa bulan. Dia memindahkan perguruannya sampai dua kali yaitu ke jalan Hoi Tan di Sham Shui Po dan kemudian ke jalan Lee Tat di Yau Ta Tei. Pada saat itu, beberapa muridnya sudah cukup ahli untuk mulai membuka perguruan sendiri. Beberapa dari murid Ip Man dan keturunannya melagakan kemampuan Wing Chun mereka dengan praktisi bela diri lainnya dalam pertarungan. Kemenangan murid - muridnya membantu meningkatkan reputasi Ip Man sebagai Guru Besar Wing Chun. Pada tahun 1967, Ip Man dan beberapa muridnya mendirikan Asosiasi Wing Chun di Hongkong yang dikenal dengan "Hong Kong Ving Tsun Athletic Association".

Ip Man sedang berlatih dengan Bruce Lee
Ip Man sedang berlatih dengan Bruce Lee

Kematian
 
Pada tahun 1972, Ip Man menderita kanker dan meninggal dunia pada tanggal 2 Desember pada tahun yang sama. Kira - kira enam bulan sebelum dia meninggal, dia berpesan kepada kedua puteranya dan muridnya Lau Hon Lam untuk membuat rekaman video aksi Wing Chun yang diperagakannya. Dia memperagakan Sil Lim Tau, Chum Kiu dan "Muk Ren Zhong" atau "The Dummy form". Hal ini disebabkan rasa sakit yang dideritanya dan lemahnya dan ketidakstabilan kaki karena penyakit kanker. Sebenarnya Ip Man ingin memperagakan Biu Gee, bentuk latihan dengan menggunakan pisau dan galah panjang. Akan tetapi Ip Chun, Ip Ching dan Lau Hong Lam melarangnya karena Biu Gee memerlukan energi yang besar untuk diperagakan. Ip Man mempunyai banyak murid dan khawatir mereka akan mengadopsi sistem Wing Chun yang salah, alasan itulah yang membuat Ip Man memfilmkan peragaan Wing Chun. Video peragaan Sil Lim Tau, Chum Kiu dan "Muk Ren Zhong" dapat dilihat di situs YouTube.

Kita sering menemukan artikel mengenai Guru Besar Ip Man, ada yang menyebutnya sebagai Yip Man, banyak ahli berdebat hebat mengenai masalah nama tersebut. Ip Man adalah pelafalan internasional yang resmi karena di dalam paspor Ip Man memakai nama Ip Man bukan Yip Man, begitu juga dengan kedua puteranya juga memakai nama Ip Chun dan Ip Ching. Untuk lebih lengkapnya, bisa dibaca di buku mengenai profil Ip Man dan kehidupannya yang ditulis oleh Ip Ching yang dengan jelas menyatakan bahwa Ip adalah nama keluarga dan yang pertama di Cina dan Hong Kong.

sumber : wikipedia.org

2 komentar:

Jual Kacamata Minus mengatakan...

Ip Man. emang top markotop kisah hidupnya, ane nonton mulai dari IP man pertama sampai yang terakhir kemarin ( ip man 3) yang ada Mike Tyson nya itu. keren pokoknya

Jual Kacamata Sport

iswinar mengatakan...

kisah ip man di film kok kelihatannya beda..

Posting Komentar

 
Design by Derio Hendrabayu