Jumat, 26 Agustus 2011

Balap motor

Balap motor adalah olahraga otomotif yang menggunakan sepeda motor. Balap motor, khususnya road race, cukup populer di Indonesia. Hampir tiap minggu di berbagai daerah di Indonesia even balap motor diselenggarakan. Selain road race, balap motor jenis lain yang cukup sering diadakan adalah motorcross, drag bike, grasstrack dan supersport.

Terdapat beragam jenis olah raga yang menggunakan sarana motor balap. Federation Internationale de Motorcyclisme (FIM) adalah badan Internasional yang berfungsi menaungi berbagai jenis kegiatan-kegiatan olah raga balap motor tersebut.
Jenis kejuaraan
RKarena banyak terdapat bermacam jenis dan bentuk motor, maka terdapat pula bermacam jenis pelombaan dan kejuaraan balap motor, antara lain:

    Road Racing atau balap jalanan dalam bentuk murni atau asal mulanya adalah balapan yang dilombakan di jalan umum, seperti lintasan Isle of Man TT (Tourist Trophy), Grand Prix Macau dan beberapa lintasan di Ireland. Karena disebabkan oleh bahaya yang tak terlepaskan dari jalan raya seperti jalur sempit, trotoar jalan, dan tembok-tembok, umumnya balap jalanan sekarang dipindahkan ke lintasan-lintasan yang dibangun khusus.

    Circuit Racing atau balap sirkuit , yaitu dimana motor-motor balap yang dirancang khusus atau motor-motor produksi masal yang dimodifikasi bersaing satu dengan lainnya di sirkuit yang juga dirancang khusus. MotoGP adalah contoh dari balapan kelas puncak yang melombakan motor yang dirancang khusus untuk balap dan tidak dijual bebas, sementara World Superbike adalah contoh balap yang melombakan motor produksi masal dan dijual bebas namun dengan modifikasi sesuai ketentuan.

    Classic Racing Balap klasik adalah dimana para peserta membalap dengan menggunakan motor yang telah dimodifikasi secara besar-besaran dari era awal – biasanya motor-motor sebelum pertengahan tahun 70-an.

    Motokross dan sepupunya supercross di lombakan di lintasan berlumpur, biasanya menampilkan motor yang melompat melewati jarak yang jauh.

    Supermoto adalah gabungan antara balap jalanan dan motokross. Motor yang digunakan umumnya adalah jenis motor motokross dengan ban motor balap jalanan. Lintasan yang digunakan untuk perlombaan juga campuran antara jalanan dan lintasan berlumpur atau tanah.

    Speedway dan speedway es adalah balapan yang diadakan di sirkuit berbentuk lonjong (oval) dimana para pembalap berlomba dengan gaya khas speedway yaitu mengepotkan (membelok dengan menggeser roda belakang) motor untuk memudahkan melewati sirkuit yang hanya berbentuk oval tersebut.

    Ketahanan motor (Enduro), dimana balapan di lombakan dalam jangka waktu yang panjang, dan dengan lintasan alam, bahkan melewati daerah terpencil. Reli Paris-Dakkar dan Six Day Endurance adalah contohnya.

    Balap motor enduro atau Reli jenis lain yang berbasis pada pengumpulan poin yang di raih pembalap dan tidak terfokus mutlak pada waktu tempuh keseluruhan peserta. Reli-reli di lombakan dalam waktu beberapa hari dan ribuan mil, dengan poin-poin bonus yang diberikan jika berhasil sampai di tujuan dan tempat yang di perintahkan. The Iron Butt Association adalah badan yang sering menyelenggarakan reli-reli semacam itu.

    Trial Motor di mana peserta mengendarai motor yang dbentuk khusus dengan berat yang ringan dan dengan suspensi yang fleksibel. Peserta harus menaklukkan beragam rintangan buatan seperti kotak, ban, tong yang bertumpuk dan rintangan-rintangan lain. Lomba juga dilakukan di rintangan alam berupa batu-batuan. Peserta di haruskan melewati rintangan-rintangan dengan kesalahan seminimal mungkin untuk menjadi juara.

    Drag Race motor (juga dikenal dengan sprints) dimana dua peserta start di belakang sebuah garis star yang sama dengan tanda star berupa lampu. Setelah lampu star menyala dua pembalap memacu motornya melewati dua lintasan lurus sejauh seperempat mil, dimana waktu tempuh mereka di catat dan di hitung. Pembalap dengan catatan waktu paling singkat melewati garis finis adalah pemenangnya.

    Hill Climb adalah dimana seorang pembalap menaiki atau mencoba menaiki sebuah bukit berlumpur atau tanah dengan motornya. Motor yang digunakan di rancang khusus dengan lengan ayun (swing arm) yang panjang dan ban khusus ala motokross. Pembalap yang mencapai titik tertinggi di bukit atau tercepat menaiki bukit adalah pemenang.

    Land Speed dimana seorang pembalap tunggal memacu motor melewati sebuah lintasan lurus sepanjang satu sampai tiga mil (biasanya dilakukan di permukaan sebuah danau yang mengering) Pembalap tersebut harus berupaya untuk membuat catatan waktu tercepat dan melewati catatan rekor pembalap sebelumnya di kelas tersebut atau berdasar jenis motor yang dipakainya, agar namanya tercatat dalam buku rekor.

Kejuaraan
Beberapa kejuaraan balap motor:

    MotoGP
    World Superbike
    All Japan Superbike
    AMA Superbike
    British Superbike

Sumber: wikipedia

Biliard

Biliar adalah sebuah cabang olahraga yang masuk dalam kategori cabang olahraga konsentrasi, sehingga sangat dibutuhkan ketahanan dan pemahaman mental yang benar serta harus ditunjang oleh kemampuan fisik yang prima agar mampu berprestasi lebih tinggi dan stabil.

Cabang olahraga ini dimainkan di atas meja dan dengan peralatan bantu khusus serta peraturan tersendiri. Permainan ini terbagi dari beberapa Jenis, antara lain jenis Carom, English Billiard dan Pool. Dapat dimainkan secara perorangan maupun tim.

Sebagai contoh, jenis Carom dimainkan di meja yang tidak memiliki lubang sama sekali. Ini berbeda dengan jenis English Billiard dan Pool yang dimainkan di meja yang memiliki lubang sebanyak 6 buah. Meski sama-sama memilki 6 buah lubang, ukuran atau luas meja antara English Billiar dan Pool pun berbeda, lebih luas meja jenis English Billiard.

Sampai saat ini, tahun 2008, yang sangat berkembang di Indonesia adalah jenis Pool yang itu pun masih terbagi dalam Nomor bola 15, bola 8 dan bola 9. Dahulu di Indonesia, biliar identik dengan olahraga yang selalu dimainkan oleh para lelaki saja. Namun saat ini banyak wanita yang mulai menggemari olahraga biliar. Adalah Bapak Putera Astaman, mantan Ketua Umum PB. POBSI, yang berhasil menaikan Citra Olahraga Biliar, di Indonesia dari Sekedar Olahraga Rekreasi menjadi Olahraga Prestasi.

Biliar, jenis Pool telah berkembang menjadi salah satu cabang olahraga yang mampu ikut mengharumkan nama bangsa Indonesia. Contohnya, pada World Pool Championship (kejuaraan dunia biliar jenis pool untuk nomor bola 9) tahun 2006 kemarin, pemain seperti Ricky Yang, M. Zulfikri berhasil masuk ke jajaran 32 besar pemain dunia. Roy Apancho berhasil masuk ke jajaran pemain 64 besar dunia. Apsi Chaniago berhasil masuk ke jajaran pemain 128 besar dunia.

Pada pesta olahraga antar bangsa SEA Games XXIV, 2007 yang lalu, terjadi kejutan peningkatan prestasi secara luar biasa pula pada cabang olahraga Biliar jenis Pool, dengan mampunya diraih Medali Emas nomor bola 8, Wanita Perorangan sekaligus Medali Perak nomor bola 9, Wanita Perorangan oleh seorang Atlet Muda Usia yakni Angeline Magdalena Ticoalu serta Medali Emas nomor bola 9, Pria Perorangan oleh Ricky Yang. 'G

Sumber: wikipedia

Kamis, 18 Agustus 2011

Cabang Olahraga Binaraga

Binaraga adalah kegiatan pembentukan tubuh yang melibatkan hipertropi otot intensif. Dengan melakukan latihan beban dan diet protein tinggi secara rutin dan intensif, seseorang dapat meningkatkan massa otot. Seseorang yang menekuni aktivitas ini disebut binaragawan (pria) atau binaragawati (wanita). Selain menjadi gaya hidup untuk membentuk tubuh sekaligus menjaga kesehatan, binaraga juga dapat dipertandingkan dalam berbagai kontes atau sebagai salah satu cabang olahraga yang kerap dipertandingkan di pesta olahraga seperti Pekan Olahraga Nasional atau Sea Games.

Dalam kompetisi binaraga, para binaragawan memamerkan otot tubuh mereka dihadapan dewan juri yang menilai penampilan fisik mereka. Dewan juri ini akan memberikan nilai berdasarkan kriteria tertentu; seperti massa otot, simetri tubuh, definisi otot, serta penampilan yang mencakup koreografi, musik, dan tema. Otot tubuh ditonjolkan melalui serangkaian proses yang disebut "cutting phase"; serangkaian kombinasi dari pengurangan kadar lemak tubuh, penggelapan warna kulit (dilakukan dengan berjemur di bawah sinar matahari), pembaluran minyak pada tubuh, ditambah efek penyinaran panggung yang akan membantu dewan juri untuk melihat definisi otot secara lebih jelas.

Binaragawan terkenal di dunia seperti Arnold Schwarzenegger, Charles Atlas, Steve Reeves, Reg Park, Devin McKillop, dan Lou Ferrigno, sedangkan binaragawan terkenal di Indonesia antara lain Levi Rumbewas, Asrelawandi, Ade Rai, dan Ricky Syamsuri. Kini, juara tiga kali berturut-turut Jay Cutler adalah penyandang gelar Mr. Olympia sebagai binaragawan teratas di dunia.Selain itu terdapat gelar binaraga bergengsi lainnya seperti Mr. Universe.

Otoritas binaraga dunia adalah International Federation of BodyBuilding & Fitness (IFBB), sedangkan otoritas binaraga nasional Indonesia adalah Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI).

Sumber: wikipedia.org

Induk Olahraga

Induk Olahraga
Bila berbicara mengenai olahraga, maka kita menyadari bahwa ada bermacam-macam cabang olahraga yang bisa kita pilih dan berkomitmen untuk menekuninya. Ada olahraga modern yang cara dan aturannya akan berbeda dengan olahraga tradisional yang masih minim baik dari tata cara bermain dan aturan-aturannya.

Ada olahraga yang dirancang dan dilakukan untuk melatih kondisi fisik atau otot para pelakunya, ada pula yang dibuat untuk menstimulasi kesegaran rohani /psikis dan merangsang kerja otak. Maka perlu kita ketahui beberapa macam olahraga yang ada.

1. Berdasarkan Masa.
Olahraga modern
Dalam lingkup ini, olahraga yang dimaksud modern adalah olahraga yang telah resmi, baik secara aturan permainan dan alat yang digunakan bermain di seluruh negara. Dan secara internasional, cabang-cabang olahraga modern ini tidak bisa diubah salah satu atributnya tanpa perubahan dari induk-induk organisasi olahraga dunia terkait.
Beberapa cabang olahraga modern itu misalnya:
  • Anggar.
  • Angkat besi.
  • Bulutangkis.
  • CaturGolf.
  • Loncat indah.
  • Menembak.
  • Sepak bola.
  • TenisTinju, dll
Olahraga Tradisional.
Sejauh ini hanya di Indonesia yang mengenalkan jenis olahraga tradisional kepada publik dalam negeri. Yang dimaksud tradisional adalah jenis olahraga yang timbul berdasar permainan dari masing-masing suku dan etnis yang ada di Indonesia. Dan cabang-cabang ini tidak semuanya dilombakan baik secara nasional maupun internasional.
Adapun cabang-cabang di dalamnya adalah:

  • Sepak takraw
  • Pencak silat
  • Karapan sapi
  • Egrang,dll
2. Berdasarkan Organ Tubuh.
Olahraga Fisik/Otot.
Sesuai dengan porsi dan latihan yang dilakukan, olahraga fisik atau otot ini lebih menitikberatkan pada ketahanan fisik dan kekuatan otot pelaku dimana sebelumnya mereka telah berlatih membentuk ketahanan dan kekuatan tubuh di masing-masing cabang olahraga ini.
Banyak contoh dari olahraga ini yang banyak digemari, salah satunya binaraga. Dimana pelaku diharuskan berkelanjutan mempekuat otot dengan kombinasi olahraga angkat besi, lari, dan diimbangi dengan makanan bernutrisi.
Namun secara umum, olahraga jenis ini tentu saja akan menguras banyak tenaga. Tapi tidak diperbolehkan penggunaan obat bantu untuk menambah ketahanan. Karena pengkonsumsian obat tersebut sama saja dengan pemforsiran fungsi kerja tubuh.

Olahraga Psikis.
Sejak awal, cabang-cabang olahraga psikis atau olahraga otak ini mengindikasikan latihan untuk memperbagus fungsi kerja otak. Baik dari segi berpikir strategi maupun tingkat kesabaran pemain. Cukup sedikit cabang olahraga otak ini. Beberapa yang terkenal adalah catur yang banyak diminati karena pola permainannya yang mangandalkan pemilihan strategi menyerang dan bertahan juga melatih kesabaran pemain. Ada pula memancing yang menstimulasi tingkat kesabaran juga adrenalin para peminatnya.

Setelah Anda mengetahui bahwa ada bermacam-macam cabang olahraga baik secara nasional dan internasional, tidak ada salahnya Anda sedikit mempelajari beberapa induk-induk organisasi keolahragaan yang mengatur regulasi permainan dan hal-hal yang berhubungan dengan cabang olahraga tertentu.

Sumber: http://duniaolahraga.com

Cabang olahraga angkat-besi

Angkat besi adalah cabang olahraga yang bersaing untuk mengangkat beban berat yang disebut dengan barbel, yang dilakukan dengan kombinasi dari kekuatan, fleksibilitas, konsentrasi, kemampuan, disiplin (sangat penting), atletis, fitnes, teknik, mental dan kekuatan fisik. Kata "angkat besi" biasanya secara tidak resmi digunakan sebagai latihan beban.

Jenis angkatan
Dalam olahraga ini, ada dua jenis angkatan yang sering dilombakan, yakni angkatan clean and jerk dan snatch.

Clean and Jerk
Jenis angkatan clean and jerk adalah jenis angkatan langsung tanpa jeda, di mana atlet harus mengangkat beban dari lantai tanpa boleh menekuk lutut sampai kedua tangan mengangkat beban (barbel) lurus di atas kepala dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan sah.

Snatch
Jenis angkatan snatch atlet mengangkat barbel dalam dua tahap. Pertama, mengangkat beban dari lantai sampai batas dada dengan posisi jongkok. Setelah jeda sebentar untuk mengambil ancang-ancang, atlet kemudian mengangkat barbel sampai kedua tangan lurus di atas kepala, dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan sah.
Kedua jenis angkatan ini bisa dilombakan satu per satu, namun juga bisa digabung sehingga rekor atlet adalah penjumlahan beban maksimal dari total angkatan snatch dan clean and jerk.

Angkat besi di Indonesia
Di Indonesia, badan yang menaungi olahraga angkat besi adalah PB PABBSI (Persatuan Angkat Berat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia). Beberapa atlet angkat besi Indonesia sudah berprestasi dunia dengan berbagai gelar juara al. kejuaraan dunia dan medali dalam olimpiade.
Sebagai olah raga kuno yang setua sejarah manusia, yang mempertunjukkan manifestasi kekuatan manusia secara langsung, angkat berat tidak hanya menjadi popular, tapi juga berkembang menjadi cabang olah raga modern pada abad 21. Kesederhanaan yang tampak dari hanya sekedar mengangkat barbel dari lantai ke atas kepala dalam satu atau dua gerakan sangatlah menipu. Angkat berat menuntut kombinasi dari tenaga, kecepatan, teknik, konsentrasi dan pewaktuan yang tepat. Atlet angkat berat, atau lifter, dari kelas berat super biasanya dijuluki sebagai Pria dan Wanita Terkuat di Dunia. Namun, jika dilihat dan diperhitungkan dari kilo-per-kilo, lifter kelas  teringan justru sering kali lebih kuat. Angkat berat pria sudah menjadi bagain program sejak Olimpiade modern pertama di Athena pada tahun 1896. Wanita perpartisipasi dalam cabang ini pertama kalinya pada Olimpiade Sydney 2000.

Kompetisi
Lifter  melakukan dua macam angkatan yaitu "snatch" dan "clean and jerk". "Snatch"  adalah mengangkat barbel dari tangan lalu ke atas kepala dengan satu gerakan. "Clean and jerk" adalah mengangkat barbel ke pundak, berdiri dengan tegap,lalu mengangkat barbel ke atas kepala. Lifter mempunyai tiga kali kesempatan di setiap angkatan, dan "snatch" dan "clean and jerk" paling baik yang akan dinilai untuk menentukan pemenangnya.

Kelas  yang dipertandingkan:            
+ 105kg Putra
105kg Putra
94kg Putra
85kg Putra
77kg Putra
69kg Putra
62kg Putra
56kg Putra
+ 75kg Putri
75kg Putri
69kg Putri
63kg Putri
58kg Putri
53kg Putri
48kg Putri

Sumber: olympic.or.id
             wikipedia.org

Rabu, 17 Agustus 2011

cabang olahraga balap sepeda

Semenjak diciptakan tahun 1817, sepeda menjadi alat transportasi.
Mulanya, roda depan sepeda berukuran lebih besar daripada roda di bagian belakang heheh aneh bukan jika diterawang pada zaman sekarang. Oleh karena itu posisi rider sedikit terangkat dan hal itu sangatlah berbahaya karena sepeda menjadi sulit untuk dikendalikan.
Pada tahun 1885, J.K. Starley dari Inggris melengkapi sepedanya dengan rantai dan gerigi yang memungkinkan kedua roda untuk berukuran sama.
Meskipun lomba balap sepeda sudah diadakan sejak lama tetapi penciptaan sepeda – sepeda baru memacu pengadaan lomba balap sepeda sebagai olahraga.

Cabang bersepeda dalam ajang Olimpiade terdiri dari empat kelas :
1. Road (jalan)
2. Track
3. Mountain Biking (sepeda gunung) dan
4. BMX.

A. Sepeda BMX
Bicycle Motocross ( BMX ) dimulai pada akhir tahun 60an di California, bersamaan saat olahraga Motocross mulai populer di Amerika.
Versi motor ini menjadi inspirasi untuk versi tenaga manusia.
Anak – anak dan remaja yang mempunyai semangat tetapi tidak mempunyai sarana untuk berpartisipasi dalam ajang motocross, akhirnya megadakan perlombaan balap sepeda untuk kalangan mereka dengan merancang rintangan serta sepeda mereka sendiri.
Mereka bahkan melengkapi diri dengan kostum dan alat -alat pelindung seperti yang digunakan oleh para pembalap motocross.
Dapat terlihat dengan jelas alasannya kenapa olahraga ini menjadi populer dengan cepat, khususnya di California.
Pada awal tahun 70an, sebuah perkumpulan BMX pun didirikan di Amerika.Hal ini resmi dianggap sebagai awal mula dari balap BMX. Seiring berjalannya waktu, olahraga ini pun akhirnya menyebar ke segala penjuru dunia, khususnya di Eropa pada tahun 1978.
Pada bulan April 1981, Federasi Internasional BMX didirikan dan Kejuaraan pertama pun dilaksanakan pada tahun 1982. BMX dengan cepat berkembang sebagai olahraga yang unik dan setelah beberapa tahun, peraturan – peraturan yang ada makin terlihat kesamaannya dengan olahraga bersepeda dari pada dengan motocross.
Sejak Januari 1993, BMX sepenuhnya bergabung dengan International Cycling Union (UCI). Pada tanggal 29 Juni 2003, Intenational Olympic Committee (IOC) memutuskan untuk mengikut sertakan BMX pada Olimpiade Beijing 2008 di Cina.

Kompetisi
Perlombaan BMX diadakan di sirkuit seluas 350 meter yang di dalamnya terdapat banyak halangan dan rintangan.
Delapan pembalap akan berlomba dengan empat pembalap teratas akan secara otomatis masuk ke babak selanjutnya
( babak penyisihan, perempat final, semi final dan final ).

Kelas yang dipertandingkan
* Perorangan Putra
* Perorangan Putri

B. Road
Seorang Pandai besi dari Skotlandia, Kirkpatrick MacMillan menambahkan pedal dan mekanisme pengungkit untuk mempermudah rider dalam mengendarai sepeda. Sebelumnya, rider sepeda harus mendorong sepeda mereka dengan kaki…. hahaha mirip flintstone. Hal tersebut dinilai kurang efektif untuk dilombakan.
Tahun 1880 – an, sepeda kembali mengalami perkembangan dengan dikembangkannya sistem rantai dan gerigi. Dengan demikian, bentuknya pun semakin ramping, seperti bentuk sepeda sekarang. Pada saat itu, atlet dan perancang sepeda berlomba – lomba untuk membuat sepeda yang bisa berjalan lebih cepat lagi.
Pada Olimpiade pertama tahun 1896, untuk kelas Road Race diadakan di jalur maraton. Para rider harus menyelesaikan dua lap dengan total 87 kilometer. Satu abad kemudian barulah para wanita diperbolehkan untuk ikut berpartisipasi., yaitu tahun 1984. Dan 12 tahun kemudian, di Olimpiade ‘96 Atlanta, kelas Time Trial diperkenalkan.

Kompetisi
Road race dan Time Trial untuk putra dan putri kini terdiri dari empat kelas yang menyusun program Road Race Olimpiade.
Road Race dimulai dengan start massal. Jarak lari untuk putra sejauh 239 km dan untuk Putri sejauh 120 km. Untuk Time Trial, lamanya dihitung berdasarkan waktu, dimulai dengan 90 detik interval.
Jaraknya sendiri untuk putra mencapai 46,8 km dan untuk putrid 31,2 km.

Kelas yang dipertandingkan
* Putra:
-Road Race Perorangan
-Time Trial Perorangan

* Putri:
-Road Race Perorangan
-Time Trial Perorangan

C. Cycling Track
Bagi orang awam, balap sepeda ( road race ) dan bersepeda gunung lebih dikategorikan pada olahraga sepeda sedangkan Track Cycling tidak. Dalam Track cycling, rider hanya mengelilingi jalur dengan kemiringan hingga 42 derajat, disebut juga dengan Velodrom. Helm, pakaian dan sepeda yang digunakan sangat berbeda dengan sepeda yang digunakan untuk balap pada umumnya, lebih menyerupai kostum dari film luar angkasa, penciptaan sepeda – sepeda aerodinamis pun dimulai. Sepeda -sepeda tersebut menawarkan kecepatan yang luar biasa, walaupun begitu, sepeda tersebut tidak dapat melakukan manuver tertentu sehingga akan menjadi sedikit kaku dalam balap sepeda dengan jumlah peserta yang lebih banyak atau ramai.

Olimpiade tahun 1984 di Los Angeles, teknologi pada cabang ini mulai diperkenalkan seperti: spokeless dan piringan roda carbon-fibre. Revolusi lain terjadi pada Olimpiade 1992, Barcelona, di mana Chris Boardman dari Inggris memenangkan medali emas pertama Inggris untuk cabang olahraga sepeda sejak tahun 1920.
Ia memecahkan rekor dunia dengan menggunakan sepeda yang sepenuhnya terbuat dari carbon – fibre serta aerodynamic cross – sections yang beratnya tidak lebih dari sembilan kilo. Track Cycling kembali berkembang, Time Trial untuk Putri berjarak 500 meter dan untuk Putra terdapat kelas baru yaitu Keirin, Madison dan Olympic Sprint Race.

Kompetisi
Seluruh program mencakup kelas perorangan, tim, sprint, endurance race, pursuits, time trials dan first-over-the-line finishes. Untuk time trial, sprint, individual pursuit dan points race tersedia untuk kelas putra dan putri sedangkan untuk 4000 m team pursuit, Madison, Keirin dan Olympic sprint hanya untuk putra.

* Madison: dimulai dengan start massal dan sejumlah tim yang terdiri dari dua rider. Serupa dengan point race untuk tim, dengan diberikannya nilai kepada pengedara yang berhasil menyelesaikan lomba. Saat lomba, hanya satu rider saja yang berada pada jalur, berkeliling sejumlah lap baru kemudian bertukar posisi dengan rider setimnya.

* Keirin: jarak yang harus ditempuh 2000 meter. Pada awal lomba, para rider berjalan dibelakang sebuah motor yang akan berjalan sejauh 1400 meter. Kemudian motor tersebut akan menepi, pada saat itu juga para rider akan melakukan sprint hingga garis akhir. Pada awalnya Keirin lebih banyak dilakukan secara tradisional di Jepang. Di sana, olahraga tersebut telah dilakukan secara profesional selama 20 tahun.

* Olympic Sprint merupakan olahraga tim sprint. Masing – masing tim terdiri dari tiga rider. Dua tim akan saling berhadapan, dimulai dari arah yang berlawanan dengan tujuan adalah menangkap tim lawan atau menyelesaikan tiga putaran tercepat. Setiap rider harus memimpin tim mereka masing – masing satu putaran.

Kelas yang dipertandingkan
* Putra:
- Pursuit Perorangan
- Keirin
- Madison
- Olympic Sprint
- Points Race
- Sprint Perorangan
- Tim Pursuit (4000m)

* Putri:
- Pursuit
- Points Race
- Sprint

D. Mountain Bike
Mountain Biking ( MTB ) masuk program Olimpiade pertama kali pada ajang Olimpiade Atlanta, 1996.
Pada saat itu, olahraganya sendiri telah berumur 40 tahun lebih.
Di mulai pada tahun 1953, ketika seorang mahasiswa mengubah sepedanya dan mencoba mengendarainya di sebuah bukit.

Kompetisi pertama diadakan di luar San Fransisco.
Diakuinya Mountain Biking sebagai salah satu cabang olahraga sepeda karena usaha dari Velo Club Mount Tamalpais.
Mereka menciptakan lomba Repack Downhill yang diadakan secara rutin antara tahun 1976 dan 1979 dari jembatan Golden Gate hingga San Fransisco.
Kompetisi tersebut pun menarik banyak rider dari segala penjuru bahkan media massa.

Oleh anak – anak muda, olahraga ini dianggap sebagai olahraga yang keren dan extreem.
Pada tahun 1990, olahraga tersebut menjadi olahraga profesional lengkap dengan Kejuaraan Dunia nya.

Kompetisi
Lebih banyak dilakukan di bukit yang sedikit terjal, bahkan terkadang pada jalur gunung namun biasanya pada jalur alam.
Para rider diharuskan melakukan manuver untuk melewati pepohonan, cabang – cabang pohon, bebatuan dan bahkan sungai – sungai kecil.
Untuk Putra jarak yang harus ditempuh sejauh 40 dan 50 km.
Untuk Putri sejauh 30 – 40 km.
Jarak yang akan ditempuh baru akan dipastikan pada malam sebelum kompetisi, ketika para panitia memperkirakan kondisi cuaca dan waktu tercepat yang dibutuhkan untuk menyelesaikan lomba, 2 jam 15 menit bagi putra dan 2 jam untuk putri.
Dalam kompetisi, untuk putra harus menyelesaikan 6 hingga 7 putaran, sedangkan untuk putri 5 hingga 6 putaran.

Kelas yang dipertandingkan
* Cross – country putra
* Cross – country putri
Balap Sepeda sebetulnya sudah cukup lama dikenal di Indonesia, bahkan jauh sebelum Perang Dunia II sudah ada beberapa pembalap sepeda yang dibiayai oleh kaum pengusaha : seperti perusahaan Tropical, Triumph, Hima, Mansonia dan lain-lain. Mereka dapat dikategorikan sebagai pembalap sepeda profesional. Padahal waktu itu masih jaman penjajahan Belanda. Memang perkembangan olahraga Balap Sepeda cukup menguntungkan. waktu itu, khususnya kota Semarang menjadi pusat kegiatan Balap Sepeda. Oleh arsitek Ooiman dan Van Leuwen didirikanlah sebuah velodrome. Velodromen dalam bahasa Belanda disebut Wielerband, atau “Pias” dalam bahasa Indonesia.

Pada jaman Jepang boleh dikatakan kegiatan Balap Sepeda terhenti. Baru ketika kemerdekaan diproklamasikan, para penggemar Balap Sepeda kembali mencoba mempopulerkan. Meski belum terorganisir dalam satu wadah, tetapi secara perseorangan kegiatan olahraga Balap Sepda nampak berkembang kembali. Sebagai contoh terbukti ketika PON II/1951 berlangusng di Jakarta, Balap Sepeda termasuk cabang olahraga yang diperlombakan.

Ikatan Sport Sepeda Indonesia atau disingkat ISSI baru didirikan tepat pada hari peringatan Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei 1956 di kota Semarang. Sebelum itu di tahun 1951, beberapa daerah sudah memiliki perkumpulan-perkumpulan Balap Sepeda, seperti : Yogyakarta, Solo, Surabaya, Semarang, Jakarta, Medan, Manado dan Bandung. Terbentuklah perkumpulan-perkumpulan Balap Sepeda, yaitu :

- ISSS : Ikatan Sport Sepeda Semarang 
- PBSD : Persatuan Balap Sepeda Djakarta 
- ISSJ : Ikatan Sport Sepeda Jogjakarta 
- IPSS : Ikatan Pembalap Sepeda Solo 
- PSBS : Perkumpulan Sepeda Balap Surabaya 
- PBMS : Perkumpulan Balap Sepeda Medan dan Sekitarnya 
- Super Jet : Perkumpulan Balap Sepeda dari Bandung 
- PSBM : Perkumpulan Sepeda Balap Manado.

Jawa Tengah yang sejak semula memang menjadi pusat kegiatan olahraga Balap Sepeda di tanah air, terutama di kota Semarang dengan Ikatan Sport Sepeda Indonesia, merupakan sumber inspirasi kelahiran ISSI. Hal ini bertitik tolak atas keinginan untuk mempersatukan perkumpulan yang ada di seluruh Indonesia, agar pembinaan Balap Sepeda secara nasional dapat lebih mudah dilakukan. gerakan ini didahului dengna lahirnya ROSBADT, kependekan dari Rombongan Sepeda Balap Djawa Tengah. Impian dan harapan mereka menjadi kenyataan, ketika menjelang bulan Mei 1956 di kota Semarang terbentuklah Panitia Penyelenggara Kongres dan Kejuaraan Nasional yang pertama. Kegiatan ini mendapat dukungan pejabat, baik di kalangan sipil maupun militer, yang sanggup berperan serta dalam Kongres maupun Kejurnas ISSI.

Pada tanggal 20 Mei 1956, selama empat hari penuh diadakan sidang yang dihadiri oleh organisasi-organisasi Balap Sepeda dari Semarang, Jakarta, Solo, Surabaya, Bandung, Medan dan Manado yang menetapkan Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) merupakan organisasi pusat dari seluruh perkumpulan Balap Sepeda di Indonesia, yang berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta Amatirisme.

Sumber: http://www.koni.or.id
             http://ponriau2012.com

Cabang Olahraga Karate

Sejarah Karate
Sejarah karate sampai saat ini tidak begitu jelas, sehingga untuk mengetahuinya sedikit banyak harus mempercayai dari cerita dan legenda.Menurut sejarah sebelum menjadi bagian dari Jepang, Okinawa adalah suatu wilayah berbentuk kerajaan yang bebas merdeka. Pada waktu itu Okinawa mengadakan hubungan dagang dengan pulau-pulau tetangga. Salah satu pulau tetangga yang menjalin hubungan kuat adalah Cina. Hasilnya Okinawa mendapatkan pengaruh yang kuat akan budaya Cina.

Sebagai pengaruh pertukaran budaya itu banyak orang-orang Cina dengan latar belakang yang bermacam-macam datang ke Okinawa mengajarkan bela dirinya pada orang-orang setempat. Yang di kemudian hari menginspirasi nama kata seperti Jion yang mengambil nama dari biksu Budha. Sebaliknya orang-orang Okinawa juga banyak yang pergi ke Cina lalu kembali ke Okinawa dan mengajarkan ilmu yang sudah diperoleh di Cina.

Pada tahun 1477 Raja Soshin di Okinawa memberlakukan larangan pemilikan senjata bagi golongan pendekar. Tahun 1609 Kelompok Samurai Satsuma dibawah pimpinan Shimazu Iehisa masuk ke Okinawa dan tetap meneruskan larangan ini. Bahkan mereka juga menghukum orang-orang yang melanggar larangan ini. Sebagai tindak lanjut atas peraturan ini orang-orang Okinawa berlatih Okinawa-te (begitu mereka menyebutnya) dan Ryukyu Kobudo (seni senjata) secara sembunyi-sembunyi. Latihan selalu dilakukan pada malam hari untuk menghindari intaian. Tiga aliranpun muncul masing-masing memiliki ciri khas yang namanya sesuai dengan arah asalnya, yaitu : Shurite , Nahate dan Tomarite.

Namun demikian pada akhirnya Okinawate mulai diajarkan ke sekolah-sekolah dengan Anko Itosu (juga mengajari Funakoshi) sebagai instruktur pertama. Dan tidak lama setelah itu Okinawa menjadi bagian dari Jepang, membuka jalan bagi karate masuk ke Jepang. Gichin Funakoshi ditunjuk mengadakan demonstrasi karate di luar Okinawa bagi orang-orang Jepang.

Gichin Funakoshi sebagai Bapak Karate Moderen dilahirkan di Shuri, Okinawa, pada tahun 1868, Funakoshi belajar karate pada Azato dan Itosu. Setelah berlatih begitu lama, pada tahun 1916 (ada yang pula yang mengatakan 1917) Funakoshi diundang ke Jepang untuk mengadakan demonstrasi di Butokukai yang merupakan pusat dari seluruh bela diri Jepang saat itu.Selanjutnya pada tahun 1921, putra mahkota yang kelak akan menjadi kaisar Jepang datang ke Okinawa dan meminta Funakoshi untuk demonstrasi. Bagi Funakoshi undangan ini sangat besar artinya karena demonstrasi itu dilakukan di arena istana. Setelah demonstrasi kedua ini Funakoshi seterusnya tinggal di Jepang.

Selama di Jepang pula Funakoshi banyak menulis buku-bukunya yang terkenal hingga sekarang. Seperti "Ryukyu Kempo : Karate" dan "Karate-do Kyohan". Dan sejak saat itu klub-klub karate terus bermunculan baik di sekolah dan universitas.

Gichin Funakoshi selain ahli karate juga pandai dalam sastra dan kaligrafi. Nama Shotokan diperolehnya sejak kegemarannya mendaki gunung Torao (yang dalam kenyataannya berarti ekor harimau). Dimana dari sana terdapat banyak pohon cemara ditiup angin yang bergerak seolah gelombang yang memecah dipantai. Terinspirasi oleh hal itu Funakoshi menulis sebuah nama "Shoto" sebuah nama yang berarti kumpulan cemara yang bergerak seolah gelombang, dan "Kan" yang berarti ruang atau balai utama tempat muridnya-muridnya berlatih.

Simbol harimau yang digunakan karate Shotokan yang dilukis oleh Hoan Kosugi (salah satu murid pertama Funakoshi), mengarah kepada filosofi tradisional Cina yang mempunyai makna bahwa ’’harimau tidak pernah tidur’’. Digunakan dalam karate Shotokan karena bermakna kewaspadaan dari harimau yang sedang terjaga dan juga ketenangan dari pikiran yang damai yang dirasakan Gichin Funakoshi ketika sedang mendengarkan suara gelombang pohon cemara dari atas Gunung Torao.

Sekalipun Funakoshi tidak pernah memberi nama pada aliran karatenya, murid-muridnya mengambil nama itu untuk dojo yang didirikannya di Tokyo tahun sekitar tahun 1936 sebagai penghormatan pada sang guru. Selanjutnya pada tahun 1949 Japan Karate Association (JKA) berdiri dengan Gichin Funakoshi sebagai instruktur kepalanya.

Shotokan adalah karate yang mempunyai ciri khas beragam teknik lompatan (lihat Enpi, Kanku Dai, Kanku Sho dan Unsu), gerakan yang ringan dan cepat. Membutuhkan ketepatan waktu dan tenaga untuk melancarkan suatu teknik.

Gichin Funakoshi percaya bahwa akan membutuhkan waktu seumur hidup untuk menguasai manfaat dari kata. Dia memilih kata yang yang terbaik untuk penekanan fisik dan bela diri. Yang mana mempertegas keyakinannya bahwa karate adalah sebuah seni daripada olah raga. Baginya kata adalah karate. Funakoshi meninggal pada tanggal 26 April 1957.

Karate d indonesia
Di tahun 1964, kembalilah ke tanah air salah seorang mahasiswa Indonesia yang telah menyelesaikan kuliahnya bernama Baud A.D. Adikusumo. Ia adalah seorang karateka yang mendapatkan sabuk hitam dari M. Nakayama, JKA. Ia mulai mengajarkan karate. Pada Tahun 1967 beliau berkumpul dengan dua mahasiswa Indonesia yang juga telah menyelesaikan kuliah dari Jepang yakni Sabeth Mukhsin dan Anton Lesiangi. Pada tahun 1970, Sabeth Mukhsin beserta dengan Baud A.D. Adikusumo dan Anton Lesiangi Mendirikan PORKI (Persatuan Olah Raga Karate Indonesia) yang kemudian berganti nama menjadi FORKI (Federasi Olahraga Karate Indonesia). Pada waktu itu Sabeth Mukhsin telah mendapatkan tingkatan DAN 3 dari JKA (Japan Karate Association) yang merupakan DAN tertinggi di Indonesia pada waktu itu, Anton Lesiangi (DAN 1 JKA) dan Baud A.D. Adikusumo (DAN 1 JKA)
Sabeth Mukhsin, Anton Lesiangi beserta Baud A.D.Adikusumo akhirnya mendirikan Lembaga Pendidikan Karate yg disebut INKAI (Institut Karate-Do Indonesia)pada tahun 1971 yang dikenal sebagai Perguruan (Lembaga Pendidikan) pertama di Indonesia.
Beberapa tahun kemudian Baud A.D. Adikusumo mendirikan Institut Karate Do (INKADO) dan Anton Lesiangi mendirikan Perguruan Lemkari (Lembaga Karate-Do Indonesia), yang pada dekade 2005 karena urusan internal banyak anggota Lemkari yang keluar dan dipecat yang kemudian mendirikan INKANAS (Institut Karate-do Nasional) yang merupakan peleburan dari perguruan MKC (Medan Karate club).
Dari situlah berkembang apa yg disebut Aliran Karate lain yaitu Wado dibawah asuhan Wado-ryu Karate-Do Indonesia (WADOKAI) yang didirikan oleh C.A. Taman dan Kushin-ryu Matsuzaki Karate-Do Indonesia (KKI) yang didirikan oleh Matsuzaki Horyu. Selain itu juga dikenal Setyo Haryono dan beberapa tokoh lainnya membawa aliran Goju-ryu. Nardi T. Nirwanto dengan beberapa tokoh lainnya membawa aliran Kyokushin. Aliran Shito-ryu juga tumbuh di Indonesia dibawah perguruan GABDIKA Shitoryu (dengan tokohnya Dr. Markus Basuki) dan SHINDOKA (dengan tokohnya Bert Lengkong). Selain aliran-aliran yang bersumber dari Jepang diatas, ada juga beberapa aliran Karate di Indonesia yang dikembangkan oleh putra-putra bangsa Indonesia sendiri, sehingga menjadi independen dan tidak terikat dengan aturan dari Hombu Dojo (Dojo Pusat) di negeri Jepang.
Pada tahun 1972, 25 perguruan Karate di Indonesia, baik yang berasal dari Jepang maupun yang dikembangkan di Indonesia sendiri (independen), setuju untuk bergabung dengan FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia), yang sekarang menjadi perwakilan WKF (World Karate Federation) untuk Indonesia. Dibawah bimbingan FORKI, para Karateka Indonesia dapat berlaga di forum Internasional terutama yang disponsori oleh KONI.
Pada Tahun 1985 terjadi kericuhan di badan organisasi FORKI, dan muncullah induk organisasi cabang olahraga Karate yang baru yang disebut PKSI (Persatuan Karate Seluruh Indonesia) yang memakai sistem organisasi Cabang Olahraga yang memiliki kurikulum baku tanpa menganut Aliran Karate.
Pada tahun 2000, PKSI pun berganti nama menjadi FKTI (Federasi Karate Tradisional Indonesia)
Sampai saat ini di Indonesia ada 2 Induk Organisasi Cabang Olahraga Karate, yakni FORKI (yang menganut Cabang Olahraga Karate Aliran) dan FKTI (yang menganut Cabang Olahraga Karate tanpa Aliran).

Sumber : http://www.fokushotokan.com/sejarah.html

cabang olahraga takraw

SEJARAH SEPAK TAKRAW
Olahraga sepaktakraw adalah transformasi dari permainan yang dalam bahasa Malayu disebut Sepak Raga (raga = keranjang), disebut Takraw dalam bahasa Thai, di Filipina disebut Sipa, di Burma disebut Chinlone, di Laos disebut Kator. Pada permainan Sepak Raga para pemain berdiri membentuk lingkaran dan menggunakan bola yang terbuat dari rotan yang dianyam bulat.

Transformasi ini terjadi pada era 1940-an ketika permainan bola keranjang ini mulai menggunakan jaring dan peraturan angka, serta para pemain tidak lagi berdiri membentuk lingkaran tetapi dimainkan di lapangan ganda badminton dan pada masa sekarang bola yang digunakan tidak lagi yang terbuat dari rotan tetapi yang terbuat dari fiber. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World Championships, yang diadakan di Bangkok, Thailand. (23rd King's Cup SepakTakraw World Championship 2008: August 25-30th).

Pemain
• Dimainkan oleh dua regu yang masing-masing pihak terdiri dari 3 (tiga) orang;
• Satu orang dari tiga pemain ini berdiri di belakang yang dinamakan "TEKONG";
• Dua orang pemain depan, dikiri dinamakan Apit Kiri yang dikanan Apit Kanan;
• Istirahat bisa diberikan selama 5 menit sebelum games (set) terakhir dimulai;

Bentuk Permainan
Dalam Permainan sepaktakraw, dimainkan oleh dua regu yang berhadapan dan dipisahkan oleh jaring (net) pada bagian tengah Lapangan yang berbentuk persegi empat panjang dan rata seperti dalam permainan badminton. Tangan adalah bagian tubuh yang tidak boleh tersentuh bola, dan bagian tubuh yang terutama digunakan untuk menyentuh bola adalah kaki dan kepala. Tujuan dari setiap regu adalah mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga dapat jatuh di lapangan lawan atau menyebabkan lawan membuat pelanggaran.
Tekong yang melakukan sepakan permulaan (service) dan mengawal bahagian belakang gelanggang. Apit Kiri dan Apit Kanan mengawal bahagian depan gelanggang dan memikul tugas utama mematikan bola di gelanggang lawan. Tiap regu akan bertukar tempat setiap berakhir set. Bentuk permainan Sepaktakraw tidak jauh berbeda dengan permainan bola volley, dengan perbedaan:
• jumlah pemain untuk satu regu adalah tiga (3) orang.
• tangan pemain tidak boleh tersentuh bola.
• posisi pemain tetap / tidak rotasi.

Bola
Bola terbuat dari bahan rotan atau fiber. Lingkaran bola 41 sampai 43 cm.

Pakaian Pemain
Pemain berpakaian olahraga dengan teratur dan memakai sepatu karet.

Angka (Point)
• Angka kemenangan untuk satu set adalah 21 point.
• Jika kedua regu mendapat 20 angka sama, wasit meneruskan pertandingan setelah berunding dengan regu yang menerima service untuk ditambah 5 angka.
• Jika kedua regu sama-sama memenangi satu game maka diteruskan dengan game terakhir (rubber set). Pemenang games (set) ke-3 adalah pemenang pertandingan itu.
• Angka kemenangan untuk set ke-3 adalah 18 point.

Lapangan
1. Panjang Lapangan: 13,42 meter.
2. Lebar Lapangan : 6,10 meter.
3. Garis Batas: adalah garis (lines) yang lebarnya+ 5 cm.
4. Lingkaran Tengah: Ditengah sebuah lapangan ada lingkaran yaitu tempat melakukan sepakan permulaan (service). dengan garis tengah lingkaran 61 cm.
5. Garis seperempat lingkaran: Pada penjuru tengah kedua lapangan terdapat garis seperempat lingkaran tempat melambungkan bola kepada pemain yang melakukan sepakan permulaan (service) dengan jari-jari 90 cm.
6. Tiang: Dua buah tiang sebagai tempat pengikat jaring, didirikan pada sebelah luar kedua garis samping kiri dan kanan dengan jarak 30,5 cm dari garis samping. Tinggi tiang 1,55 meter untuk laki-laki dan 1.45 meter untuk perempuan.
7. Jaring (net): Jaring dibuat dari bahan benang kasar, tali, atau dari nylon dengan ukuran lubang-lubangnya 4-5 cm. Lebar jaring 72 cm dan panjangnya tidak lebih dari 6,71 m. Pada pinggir atas, bawah dan samping dibuat pita selebar + 5 cm yang diperkuat dengan tali yang diikatkan pada kedua ring. Tinggi jaring 1,55 m dari tanah/lantai.

Permulaan Permainan
Sebelum permainan dimulai, wasit melakukan undian (Toss)dengan mempergunakan uang logam (toss of coin) untuk memilih bola atau tempat. Permainan dipimpin oleh seorang wasit dan seorang pembantu wasit (wasit II) dengan dibantu oleh 6 orang penjaga garis (lines man) yang duduk di 4 penjuru lapangan. Regu yang memilih bola yang pertama memulai permainan (set) pertama, selanjutnya pemenang game (set) pertama memulai permainan set kedua.

Sepakan permulaan (Service)
• Tekong (Server) itu hendaklah sebelah kakinya berada dalam lingkaran.
• Apit Pelambung bola haruslah berdiri dalam lingkaran (dibagian tengah lapangan).
• Apit yang seorang lagi haruslah berada di dalam lingkaran penjuru lainnya.
• Regu yang menerima service boleh berdiri di mana saja di dalam lapangannya.
• Service dianggap sah walaupun bola menyentuh jaring.

Kesalahan,pelanggaran (FAULTS) Untuk regu yang melakukan service:
# Tekong tidak menyepak bola pada lambungan pertama.
# Tekong tidak meletakan sebelah kakinya dalam lingkaran sewaktu melakukan service.
# Kedua kaki pelambung bola dan pemain depan lainnya (Apit kiri/Apit kanan) tidak berada di dalam garis   seperempat lingkaran, atau Apit kiri / Apit kanan mengangkat kaki sewaktu melambungkan bola untuk sepakan permulaan (service).
# Menginjak garis (walaupun seorang).
# Tempat pemain-pemain bertukar.
# Mati bagi regu yang melakukan service, JIKA bola tidak masuk lapangan lawan, karena bola menyangkut di jaring atau bola jatuh diluar lapangan.

Kesalahanpelanggaran (FAULTS) Untuk regu yang menerima service:
# Berada di luar lapangan.
# Berjalan, menggertak, mengejek dengan tujuan mengganggu pihak lawan.

Kesalahanpelanggaran (FAULTS) Untuk Kedua regu dalam permainan :
# Menginjak garis tengah.
# Bola jatuh di dalam lapangan sendiri atau di luar lapangan.
# Bola menyentuh jaring dan tidak masuk lapangan lawan.
# Bola mengenai tangan atau lengan.
# Mengepit bola.
# Memegang jaring atau tiang jaring.
# Memainkan bola lebih dari 3 kali berturu-turut.
# Memasuki lapangan lawan.
# Menahan kawan dari menyentuh jaring, tiang jaring, bangku wasit.

Sumber: wikipedia.org

cabang olahraga panahan

Latar Belakang
Olahraga panahan sudah lama dikenal di Indonesia, olahraga ini membutuhkan sentuhan jiwa yang halus, kesabaran, keuletan, konsentrasi dan ketahanan mental yang tinggi serta memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. Sehingga unsur-unsur seperti postur tubuh, teknik dasar, mekanisme gerak, mentalitas dan kondisi fisik sebagai sebuah kesatuan yang harus dimiliki oleh seorang pemanah. Seperti sebuah seni, olahraga panahan sangat kompleks tidak seperti yang kita lihat yaitu menarik, dan melepaskan panah.
Dilihat dari karakteristiknya olahraga panahan adalah melepaskan panah melalui lintasan tertentu menuju sasaran pada jarak tertentu. Apabila diperbandingkan dengan olahraga yang memerlukan gerak statis atau suatu keterampilan tertutup lainnya seperti cabang olahraga menembak, perbedaan panahan dengan menembak terletak pada jenis kekuatan dorongannya.
Pada menembak kekuatan dorongan diperoleh dari ledakan alat itu sendiri, sedangkan pada panahan kekuatan dorongan sangat tergantung pada energi atau tenaga yang timbul karena tarikan atau rentangan pemanah terhadap busur, dimana energi yang diperoleh dari rentangan diubah menjadi daya dorong pada waktu panah dilepaskan. Oleh karena itu penggunaan alat tersebut memerlukan kekuatan dan daya tahan otot-otot tertentu terutama untuk menarik busur.
Dalam olahraga panahan atau olahraga lainnya, atlet sangat dituntut untuk menampilkan penampilan terbaiknya. Nampaknya ini bukanlah sesuatu yang mudah bagi atlet yang tidak terlatih, bahkan atlet terlatih pun seringkali mengalami kesulitan.

Olahraga Pilihan
Olahraga panahan dikatakan sebagai suatu kegiatan menggunakan busur panah untuk menembakkan anak panah. Olahraga panahan dilihat dari segi biomekanik terdapat pada klasifikasi keterampilan yaitu melontarkan objek untuk mencapai ketepatan maksimum. Kemudian, ditinjau dari segi belajar motorik (motor learning) panahan merupakan bagian dari keterampilan tertutup yaitu suatu keterampilan yang stimulusnya tidak dapat berubah.
Setiap individu menginginkan sebuah hasil dari suatu proses latihan yang panjang. Hal ini digambarkan sebagai tolak ukur dalam menilai keterampilan atau kemampuan individu tersebut. Dalam olahraga, hasil atau tujuan yang dicapai disebut prestasi. Menurut Poerwadarminta, prestasi dikatakan sebagai hasil yang telah dicapai atau dilakukan dikerjakan dan sebagainya.
Dalam cabang olahraga panahan selain membutuhkan kondisi fisik yang prima seorang pemanah harus pula menguasai teknik dasar memanah yang baik dan benar agar dapat mencapai prestasi optimal. Seorang pemanah dikatakan memiliki kondisi fisik yang prima, jika ia memiliki daya tahan serta kekuatan otot yang dipergunakan langsung dalam memanah. Berikut ini disajikan sembilan langkah teknik dasar untuk pemanah pemula, yaitu:

1. Sikap Berdiri (stand)
Sikap berdiri (stand), menurut Damiri, “Sikap/posisi kaki pada lantai atau tanah. Sikap berdiri yang baik ditandai oleh: (1) titik berat badan ditumpu oleh kedua kaki/tungkai secara seimbang, (2) tubuh tegak, tidak condong ke depan atau ke belakang, ke samping kanan ataupun ke samping kiri.” Terdapat empat macam sikap kaki dalam panahan, yaitu open stand, square stand, close stand, dan oblique stand, yang kebanyakan dipakai oleh pemanah pemula adalah sikap square stand atau sikap sejajar.

2. Memasang Ekor Panah (nocking)
Memasang ekor anak panah (nocking), menurut Damiri, “Gerakan menempatkan atau memasukkan ekor panah ke tempat anak panah (nocking point) pada tali dan menempatkan gandar (shaft) pada sandaran anak panah (arrow rest). Kemudian diikuti dengan menempatkan jari-jari penarik pada tali dan siap menarik tali.” Memasang ekor panah dalam olahraga panahan bisa menjadi fatal apabila salah penempatan baik terlalu atas ataupun terlalu bawah, maka perlu untuk memperhatikan kembali apakah anak panah yang dipasang sudah lurus tersandar di busur ataukah belum.

3. Mengangkat Lengan Busur (extend)
Mengangkat lengan busur (extend), menurut Damiri, “Gerakan mengangkat lengan penahan busur (bow arm) setinggi bahu dan tangan penarik tali siap untuk menarik tali.” Hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu lengan penahan busur rileks, tali ditarik oleh tiga jari yaitu jari telunjuk, jari tengah dan jari manis.Tali ditempatkan atau lebih tepatnya diletakkan pada ruas-ruas jari pertama, dan tekanan busur terhadap telapak tangan penahan busur ditengah-tengah titik V, yang dibentuk oleh ibu jari dan jari telunjuk (lengan penahan busur), 

4. Menarik Tali Busur (drawing)
Menarik tali busur (drawing), menurut Damiri, “Gerakan menarik tali sampai menyentuh dagu, bibir dan atau hidung. Kemudian dilanjutkan dengan menjangkarkan tangan penarik tali di dagu.” Ada tiga fase gerakan menarik, yaitu pre-draw, primary draw dan secondary draw. Pre-draw adalah gerakan tarikan awal. Pada saat ini sendi bahu, sendi siku dan sendi pergelangan tangan telah dikunci. Primary-draw atau tarikan utama adalah gerakan tarikan dari posisi pre-draw sampai tali menyentuh atau menempel dan sedikit menekan atau mengetat pada bagian dagu, bibir dan hidung dan berakhir pada posisi penjangkaran. Secondary-draw atau tarikan kedua adalah gerakan menahan tarikan pada posisi penjangkaran sampai melepas tali (release).
Didalam buku penataran pelatih program pembinaan cabang olahraga panahan tingkat SD dan SLTP yang dipergunakan untuk menarik adalah: jari, punggung telapak (wirst), dan lengan bawah. Ketiga bagian ini pada posisi lurus kemudian lengan atas selanjutnya bahu dan otot belakang. Kebanyakan pemanah-pemanah pemula hanya menggunakan jari-jari saja, kebanyakan mereka tidak menggunakan otot-otot yang seharusnya dipergunakan

5. Menjangkarkan Lengan Penarik (anchoring)
Menjangkarkan lengan penarik (anchoring), menurut Damiri, “Gerakan menjangkarkan tangan penarik pada bagian dagu.” Hal yang harus diperhatikan, yaitu tempat penjangkaran tangan penarik tali harus tetap sama dan kokoh menempel di bawah dagu, dan harus memungkinkan terlihatnya bayangan tali pada busur (string alignment). Ada dua jenis penjangkaran, yaitu penjangkaran di tengah dan penjangkaran di samping. Pada penjangkaran di tengah, tali menyentuh pada bagian tengah dagu, bibir dan hidung serta tangan penarik menempel di bawah dagu. Pada penjangkaran di samping, tali menyentuh pada bagian samping dagu, bibir dan hidung, serta tangan penarik menempel di bawah dagu.

6. Menahan Sikap Panahan (tighten)
Menahan sikap panahan (tighten), menurut Damiri, adalah: Suatu keadaan menahan sikap panahan beberapa saat, setelah penjangkaran dan sebelum anak panah dilepas. Pada saat ini otot-otot lengan penahan busur dan lengan penarik tali harus berkontraksi agar sikap panahan tidak berubah. Bersamaan dengan itu pemanah melakukan pembidikan. Jadi pada saat membidik, sikap pemanah harus tetap dipertahankan.

7. Membidik (Aiming)
Membidik (aiming), menurut Damiri: “Gerakan mengarahkan atau menempelkan titik alat pembidik (visir) pada tengah sasaran/titik sasaran.” Pada posisi membidik, posisi badan dari pemanah diharapkan tidak berubah, kemudian pemanah tidak hanya fokus kepada sasaran tetapi diutamakan pada teknik, dengan kondisi badan yang relaks fokus akan lebih baik.

8. Melepas Tali/Panah (release)
Melepas tali/panah (release), menurut Damiri: “Gerakan melepas tali busur, dengan cara merilekskan jari-jari penarik tali.” Ada dua cara melepaskan anak panah, yaitu dead release dan active release. Pada dead release setelah tali lepas, tangan penarik tali tetap menempel pada dagu seperti sebelum tali lepas. Pada active release, setelah tali lepas tangan penarik tali bergerak ke belakang menelusuri dagu dan leher pemanah.
Pelepasan anak panah yang baik diperlukan untuk memberikan kekuatan penuh dari tali terhadap panah dalam setiap melepaskan panah yang diinginkan dan untuk mencegah getaran tali yang tidak diperlukan, yang akan menyebabkan panah berputar. Kesalahan sedikit apapun pada saat melepaskan anak panah, mengakibatkan dampak yang sangat besar terhadap sasaran. 

9. Menahan Sikap Panahan (after hold)
Menahan sikap panahan (after hold), menurut Damiri, “Suatu tindakan untuk mempertahankan sikap panahan sesaat (beberapa detik) setelah anak panah meninggalkan busur. Tindakan ini dimaksudkan untuk memudahkan pengontrolan gerak panahan yang dilakukan.” 
Di dalam buku penataran pelatih program pembinaan cabang olahraga panahan tingkat SD dan SLTP after hold adalah Tangan busur tetap terentang pada posisi semula lurus kearah sasaran dan tetap ditahan hingga dua detik setelah panah menyentuh permukaan sasaran
Perlu diketahui bahwa otot-otot lengan yang bekerja dalam olahraga panahan terdiri dari tiga bagian yaitu otot lengan bagian atas, otot lengan bagian bawah dan otot–otot tangan. Sedangkan otot-otot yang bekerja dominan adalah otot lengan seperti otot tricep brachii,deltoids dan otot bicep brachii. Otot-otot yang disebutkan, diperkuat oleh Hardianto Wibowo di dalam bukunya seperti dijelaskan sebagai berikut : 
A. Otot lengan bagian atas
1. otot-otot ventralis disebut otot bagian atas (fleksi)
2. otot-otot dorsalis atau kedang (ekstensi)
  •  m. deltoids
  •  m. bicep brachii
  •  m. tricep brachii

B. Otot lengan bagian bawah
  •  Otot-otot ventralis
  •  Otot-otot radialis
  •  Otot-otot Dorsalis

C. Otot tangan 
1. Otot-otot tenar/ ibu jari/ bagian Lateral
  •  M. abduktor pollisis bervis
  •  M. opponeus pollisis
  •  M. flexor pollisis
  •  M. abduktor pillisis

2. Otot-otot hipotenar/ kelingking/ bagian medial
  •  m. palmoris brevis
  •  m. abductor digiti quinti
  •  m. flexor digiti quinti
  •  m. opponeus digiti quinti

3. Otot-otot bagaian dalam lengan/ bagian tengah
  •  m. lumbrikales
  •  m. interossesi dorsalis
  •  m. interossesi volaris 

C. ANALISIS BIOMEKANIK TEKNIK RELEASE DALAM PANAHAN
1. Poros Gerak Dalam Panahan 
Teknik memanah yang benar terkait erat dengan segi anatomi dan mekanika gerak. Dengan mekanika gerak, akan memungkinkan terciptanya keajegan (consistency) yang baik.
Mekanika gerak yang terkait dalam olahraga panahan adalah dua poros (axis) gerak. Dua poros gerak tersebut adalah: poros I dan poros II. Poros I (satu) adalah sikap bahu dan sikap lengan penahan busur (bow hand) satu garis lurus. Sedangkan poros II (dua) adalah sikap bahu dan sikap lengan penahan busur (draw hand) satu garis lurus.

2. Hukum Newton
Hukum Newton I sebagaimana dirumuskan oleh Sir Isaac Newton (1642-1772) adalah: “Sebuah benda terus dalam keadaan diam atau terus bergerak dengan kelajuan tetap, kecuali jika ada gaya luar yang memaksa benda tersebut mengubah keadaan.” Hukum I Newton juga menggambarkan sifat benda yang selalu mempertahankan keadaan diam atau keadaan bergeraknya yang dinamakan inersia atau kelembaman. Oleh karena itu, Hukum I Newton dikenal juga dengan sebutan Hukum Kelembaman. Hukum ini mulai diterapkan dari mulai menarik busur, terutama dari sikap set up. Pemanah tidak bisa hanya menggunakan otot bagian belakang saja dalam menarik, tetapi harus menggunakan lengan atas dan tangan penarik dengan baik. Bagaimanapun juga, jika pemanah secara kontinu menarik, berarti melepas posisi holding, dimana kita butuh transfer ketegangan yang memungkinkan dari lengan atas dan tangan penarik ke otot bagian belakang. Oleh karena itu, jika holding tidak tercapai, tidak ada transfer ketegangan yang bisa terjadi. Selama fase transfer, otot punggung secara kontinu menggerakkan scapula kearah tulang belakang, ketika ketegangan dari lengan atas dan tangan penarik telah ditransfer. Hukum inertia hanya diterapkan dari posisi holding. Scapulae bergerak mendekat tulang belakang yang menyebabkan dada membuka dan tidak berlebihan, ini penting supaya anak panah terjadi klik.
Hukum Newton II berbunyi: “Benda akan mengalami percepatan jika ada gaya yang bekerja pada benda tersebut dimana gaya ini sebanding dengan suatu konstanta (massa) dan percepatan benda”. Maksudnya, makin besar percepatan makin besar pula kekuatannya, makin kecil percepatan makin kecil pula kekuatannya. Hukum ini akan menerapkan momentum dari memulai gerakan menarik. Dengan demikian lebih baik menarik yang cepat dan dalam garis lurus kira-kira 2-3 inchi di bawah dagu.
Hukum Newton III berbunyi: “Dua benda yang berinteraksi akan timbul gaya pada masing-masing benda yang arahnya berlawanan arah dan besarnya sama”. Dalam hukum ini dijelaskan mengenai aksi dan reaksi. Dimana pada saat proses release, aksi yang diberikan ialah pada saat otot-otot scapula bekerja menarik tali kebelakang yang menghasilkan suatu reaksi yang disebut proses klicking, sehingga membuat anak panah terlepas dari busur.

3. Prinsip Gaya Horizontal dan Vertikal
Dalam proses release, juga menuntut adanya keseimbangan statis yang harus dipertahankan selama menembak. Keseimbangan yang baik dan sesuai dengan biomekanik, dapat membuat pemanah melakukan teknik yang baik dan membuat sedikit upaya dari otot yang terlibat dalam gerakan tersebut. Posisi tubuh yang tepat akan menghasilkan sedikit keteganang pada tubuh, sehingga sikap holding dan aiming dapat dicapai dalam proses release. Pendistribusian berat badan merupakan komponen yang sangat penting pada pendistribusian gaya vertikal dan horizontal.
Hubungan langsung dan secara proporsional antara gaya vertikal dan horizontal dalam panahan tidak dapat ditunjukkan dengan menggunakan gaya yang tepat. Bagaimanapun juga, dengan postur yang benar dan seimbang, kita bisa lebih kuat mengembangkan gaya yang lebih bermanfaat, sehingga bisa mencapai stabilitas yang lebih baik.

4. Force
Force/gaya yang di gunakan dalam proses release adalah gaya internal (tekan) / internal forces terutama saat scapulae dan sikut pada lengan kanan menarik kebelakang. 
Vector/arah gaya terjadi pada saat gerakan sikut lengan kanan melakukan gerakan kebelakang baik pada saat menarik tali busur sampai melepaskan anak panah. 
External Forces/tenaga dari luar, Dari awalan sampai proses release, Di luar tubuh, Hambatan udara dan gravitasi juga berpengaruh pada saat melakukan gerakan. 


Sumber: www.archery.metu.edu.tr 
              Haywood, M Kathleen and Lewis F. Catherine Archery Steps to Succes

Mengenal Polo air

Polo air adalah olahraga air beregu, yang dapat dianggap sebagai kombinasi renang, gulat, sepak bola dan bola basket. Satu tim bertanding terdiri dari dari enam pemain dan satu kiper. Tujuan permainan menyerupai sepak bola, yaitu untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya, satu gol dihitung satu poin.
Olah raga Polo air merupakan cabang olahraga yang sudah cukup lama dipertandingkan di Indonesia, bahkan cabang olahraga ini sudah dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional Pertama (PON-I) diselenggarakan, hingga pertandingan multi-event regional, nasional maupun internasional (Sea Games, Asian Games, Olympic Games & World Championships) sampai saat ini.
Setiap regu polo air terdiri dari 13 atlet yang terdiri dari 2 penjaga gawang dan 11 pemain. Setiap regu yang akan bertanding diwajibkan memakai uniform (training/kaos), celana renang seragam, topi polo air yang bernomor (1 s/d 13) yang dibedakan berwarna putih atau biru dan penjaga gawang nomor 1 dan 13 dibedakan dengan topi warna merah. (Jika regu yang bertanding memiliki topi dengan warna tersendiri harus membawa 2 set (1 set diberikan kepada sekretariat pertandingan, diperlukan jika salah satu pemain dari regu tersebut kehilangan topinya pada saat bertanding). Setiap regu polo air menurunkan 6 pemain dengan 1 penjaga gawang, total 7 orang pemain di setiap pertandingan dan 6 orang cadangan yang harus duduk dibangku cadangan di dalam lapangan pertandingan, dengan 1 orang manager, 1 orang kepala pelatih dan 1 orang asisten pelatih. Hanya kepala pelatih yang dapat berdiri dan berjalan sampai batas 5 meter dari bangku cadangan untuk memberikan instruksi kepada regunya pada saat posisi regu tesebut melakukan penyerangan. Jika regu tersebut dalam posisi bertahan kepala pelatih hanya boleh memberikan instruksi dalam posisi duduk.
Setiap pertandingan resmi memakai standar peraturan International (FINA), pertandingan dipimpin 2 (Dua) orang wasit & dibantu oleh 2 orang hakim garis (Goal Judge). Lama pertandingan adalah 8 menit (Bersih) x 4 babak. Jeda istirahat setiap babak 1 & 2 serta 3 & 4 adalah 2 menit sedangkan jeda istirahat untuk babak 2 ke babak 3 adalah 5 menit. Jika skor akhir dari babak 4 seri, akan dilanjutkan 2 babak tambahan (2 x 8 menit) untuk menentukan pemenang, jika masih terjadi seri, pertandingan akan dilanjutkan dengan 5 (lima) bola tembakan penalti untuk setiap regu. Tembakan Pinalti diwakilkan oleh 5 orang pemain dari setiap regu, yang telah ditentukan secara berurutan dan tercatat disekretariat pertandingan serta diatur untuk berdiri di kedua sisi pinggir kolam renang untuk membedakan setiap regunya. Titik tembakan pinalti diambil 5 meter dari posisi gawang yang dilakukan secara bergantian dengan aba aba dari wasit yang memimpin tembakan pinalti.
Di Indonesia, polo air sudah dikenal semenjak tahun 1908 dan berkembang di era tahun 1950 s/d 1960-an, di era ini perkembangan olahraga polo air Indonesia berkembang dengan baik sehingga cukup diperhitungkan di tingkat Asia bahkan di dunia. Tim polo air Indonesia banyak mengikuti event internasional seperti GANEFO, Kejuaraan Asia & tidak pernah absen mengikuti Asian Games tahun 1954. 1958, 1962. 1966 dan terakhir Asian Games pada tahun 1970. Bahkan prestasi tim polo air Indonesia dapat dinilai sangat baik. Memasuki tahun 1980 sampai dengan 1999 olahraga ini tidak berkembang dengan baik, Indonesia hanya mengirimkan tim polo air sebatas keikut sertaan di Sea Games. (Tabel Hasil Sea Games & Kejuaraan Asia, Asian Games dapat dilihat dibawah ini)
Baru memasuki era tahun 2000, terdapat 9 propinsi yang telah melakukan pembinaan cabang olahraga polo air, seperti propinsi Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah & DKI Jakarta. Cabang olahraga inipun mengalami banyak perubahan di dalam peraturan & berkembang sangat pesat di dunia. Indonesia yang tadinya cukup diperhitungkan di negara Asia hanya ikut berpartisipasi di Sea Games.
Pada Tahun 2005, PB.PRSI [(Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia)]mengupayakan untuk memajukan kembali cabang olahraga ini, dengan diadakan Pertandingan PRA Liga Polo Air tahun 2005, Liga Polo Air I tahun 2006, Terbentuknya team Polo Air Putri di Jakarta, diikuti dengan Sumatera barat, jawa barat dan jawa Timur yang kemudian terselenggaranya Kejuaraan Nasional Polo Air Putri, Kejuaraan internasional Betawi Cup 2005 serta Liga Polo Air II tahun 2007, Liga Polo Air III 2008 dan Liga Polo Air 2009.
Dengan dimulainya pertandingan Liga Polo Air Indonesia dinilai sangat berhasil karena membawa angin segar untuk cabang olahraga ini, apalagi dengan diperbolehkan pemain asing untuk turut serta bermain mewakili daerah propinsi masing masing, contohnya Peng-da PRSI DKI Jakarta pernah mengontrak 3 pemain asal negara China, diikuti Peng-da Sumatera Selatan menggunakan pemain dari Kazakhstan.
Dengan tetap diadakan Liga polo air Indonesia secara konsisten, iklim kompetisi menjadi lebih semarak, melibatkan banyak sponsor dan pemain asing. Ini memberikan dampak yang sangat positif dan memberikan suasana pertandingan yang lebih baik dan kompetitif serta dapat dijadikan pemilihan atlet terbaik untuk pembentukan tim nasional polo air Indonesia dengan diadakannya program promosi dan degradasi atlet terbaik untuk tim nasional. Diharapkan pada tahun-tahun mendatang semua pihak baik pemerintah, induk organisasi, pemerhati olahraga aquatics Indonesia, komunitas olahraga Polo Air (Jakarta Waterpolo Community) dapat bahu membahu untuk memajukan perkembangan olahraga polo air di Indonesia.
Tempat Pelatihan Polo Air Dapat ditemui di beberapa kota di Indonesia seperti : - Kota Jakarta (Kolam renang Senayan,Gelora Bung Karno Senin-Sabtu jam 18.00-21.00) - Kota Padang, Sumatera Barat - Kota Bandung, Jawa Barat - Kota Palembang & Musi Banyuasin - Sekayu, Sumatera Selatan - Kota Jambi - Kota Surabaya, Jawa Timur - Kota Makasar, Sulawesi Selatan - Kota Medan, Sumatera Utara (K.R. Selayang).

Sumber: wikipedia.org

Selasa, 16 Agustus 2011

cabang olahraga hoki (Hockey)


Hoki adalah olahraga permainan yang dilakukan oleh pria dan wanita
dengan menggunakan alat pemukul (stick) dan bola. Bentuk permainannya
hampir sama dengan sepak bola.

Jenis permainan hoki sendiri dibagi dalam beberapa jenis, yaitu :
1. Hoki lapangan (field hockey)
2. Hoki ruangan (indoor hockey)
3. Hoki es (ice hockey)

Sarana penunjang olah raga hoki
Pemain hoki umumnya terdiri dari peralatan skates, shin pads, sarung
tangan, celana hoki, sticks, dan Helmets. Tongkat hoki yang cenderung
yang paling penting, selain perlindungan dari badan Anda.
Tongkat Pemukul

Berat sebuah stick mempunyai batasan tertentu. Beratnya tidak
boleh kurang dari 12 ounces dan tidak melebihi 23 ounces untuk wanita
dan 28 ounces untuk Pria. Stick tersebut mempunyai bagian permukaan
yang rata (flat face) di sebelah kirinya, permukaan dari stick di
sebelah kiri hingg sampai tempat pegangan (handle). Kepala dari stick
yang berada di sebelah bawah dari sambungan kurang lebih ditengah
batang stick haruslah terbuat dari kayu. Stick tersebut tidak boleh
dilekatkan, disambung atau dimasukkan logam atau sejenisnya, demikian
pula tidak dibenarkan adanya benda yang tajam atau benda-benda lain
yang dapat membahayakan.Ujung stick tersebut haruslah berbentuk
lengkung, tidak boleh rata atau berbentuk runcing.

stick pemain
stick pemain yang biasa digunakan terbuat dari fibber, ada juga yang terbuat dari kayu, dan bentuknya pun akan berbeda.
Diposkan oleh wangs.klik di 01:27 0 komentar

stick Penjaga Gawang
stick Penjaga gawang agak berbeda dengan stick pemain yang lain bentuknya seperti membentuk bulatan seperti pada gamban ini
Bola

Bola hendaknya dibuat dari kulit putih dan dijahit dengan cara seperti pembungkus bola cricket.
Berat bola tersebut sekurang-kurangnya minimum 5,5 ounces dan maksimum 5,75 ounces.
Lingkaran 8 13/16 in. Minimum, 9 ¾ maksimum
Berat ; 5,50 oz minimum, 5,75 maksimum
Sebelum pertandingan dimulai kedua captain dapat bersama-sama
bersepakat untuk bermain dengan bola yang dibuat dari plastik atau bola
kurk dengan ketentuan bahwa haruslah ukuran dan beratnya disesuaikan
dengan ketentuan yang telah diuraikan di atas.
Bola dapat diganti selama berlangsungnya pertandingan.

Hoki Lapangan adalah permainan hoki yang dimainkan dengan menggunakan bola di atas lapangan atau rumput,
atau lapangan rumput sintetis. Permainan ini sangat popular sekali
dimainkan oleh lelaki dan wanita di sejumlah negara-negara di dunia,
terutama negara-negara di Eropa, India, Pakistan, Australia, New Zealand, Afrika Selatan dan Asia Selatan. Di negara USA dan Kanada, olahraga ini sangat menonjol dimainkan oleh wanita.

Sejarah Hoki
Para ahli sejah menyebut, permainan hoki berasal dari Persia, karena
olahraga yang mirip dengan permainan yang dikenal sekarang sudah
dimainkan sekitar 4000 tahun yang lalu. Ukiran-ukiran pada gua di Beni
Hassan di lembah Nill menggambarkan, berabad-abad yang lalu oleh
orang-orang Mesir bermain suatu permainan yang mirip hoki. Juga di
Yunani sekitar 500 tahun sebelum Masehi.
Perkumpulan hoki pertama berdiri di Blackhealth, London tahun
1861. Baru tahun 1900 peraturan-peraturan mulai diseragamkan dan pada
tahun 1908, hoki dipertandingkan dalam London games, Induk organsiasi
Hoki Internasional terbentuk di Paris pada tahun 1924 dengan nama
Federation Internationale de Hockey Surgazon , disingkat FIH.
Sejarah hoki di indonesia, diukir oleh orang2 yg berkebangkasaan
inggris dan belanda. Sedangkan pelopo dr kalangan bangsa indonesia
sangat terbatas yaitu kalangan pelajar sekolah guru lembaga di bandung
hollandsch inlandsche kweekschool (HIK) di bwh asuhan nederlandsbh
indsche afdeling theosofische world universiti (NIATWU). HIK hanya
bertahan hidup sampai 1938,dan dihapus karena kurang disenangi
pemerintah belanda. Kebangkitan hoki kembali pada tahun 1939,atar
prakarsa iskandar simanjuntak yg mendirikan perkumpulan hoki andalas di
medan, yg anggotanya terdiri dr guru2 dan siswa mulo joshua institut
medan. Seiring dg proklamasi kemerdekaan repoblik indonesia, tahun 45
organisasi olahraga hoki pun di proklamirkan atas prakarsa tokoh
olahraga,yaitu yaitu yusuf ismail,padmo,sumasto,s. Asikin,mendirikan
induk organisasi di indonesia dg nama persatuan hoki seluruh indonesia
yg disingkat PHSI.berbagai upaya telah di lalukan agar PHSI dapat
berkiprah dlm dunia internasional. PHSI pada tahun 1956 yg di wakili
oleh eddy osman hadir dalam kongres FIH yang diselenggarakan bertepatan
dg penyelenggaraan olimpiade di melbourne australia memperjuangkan agar
PHSI masuk dan diterima menjadi anggota FIH. Perjuangan tersebut tidak
sia2 karena kongres FIH menerima dg baik PHSI menjadi anggotanya.hal
ini membuka peluang bg PHSI untuk dpt berkiprah secra internasional dg
mengikuti kegiatan turnamen di luar negri. Tingkta asia,hokh mulai di
pertandingkan pd asia games II tahun 1954 di manila, sedangkan pada
tingkat asia tenggara mulai dipertandingan pada sea gamer VI tahun 1971
di kuala lumpur.gayung bersambut terus di gayungkan di indonesia, pada
PON II tahun 1951 olehraga hoki masuk cabang yang dipertandingkan.
Cabang olahraga hoki mulai berkembang di sejumlah daerah di
Indonesia meskipun belum sepopuler sepak bola dan bulutangkis.
Peminat olahraga hoki di Tanah Air mulai ada kemajuan, di beberapa
kota besar telah muncul klub hoki. Bahkan, olahraga hoki di Medan,
Jakarta dan Bandung telah diperkenalkan pada anak-anak. Di kota-kota
tersebut, olahraga hoki yang semula hanya diperkenalkan di kalangan
mahasiswa, sekarang mulai diperkenalkan di tingkat sekolah,di Jakarta
setiap Minggu ada latihan hoki yang diikuti anak-anak usia sekitar 14
tahun.
Pembinaan hoki terus dilakukan di sejumlah daerah, tetapi
penyelenggaraan kompetisi masih kurang, karena Pengurus Besar Persatuan
Hoki Seluruh Indonesia (PHSI) dibekukan KONI. Penyelenggaraan Festival
Hoki Internasional ini sebagai ajang silaturahmi dan saling tukar
pengalaman di antara atlet. “Dengan kegiatan ini, kami juga bisa
belajar dari tim-tim tangguh dari luar negeri
Cara bermain
Olahraga
Hoki adalah permainan yang dipertandingkan oleh 2 (dua) regu, yang
terdiri atas 11 orang dari masing-masing regu. Seperti dimaklumi satu
regu yang terdiri atas 11 pemain adalah :
1. Penjaga gawang
2. Back kanan
3. Back kiri
4. Gelandang kanan
5. Gelandang tengah
6. Gelandang kiri
7. Kanan luar
8. Kanan dalam
9. Penyerang tengah
10. Kiri dalam
11. Kiri luar
Peraturan Umum dari permainan Hoki adalah sebagai berikut :
Seorang pemain dilarang untuk :
- Mengangkat stick di atas pundaknya bilamana dapat membahayakan.
- Melakukan permainan yang dapat membahayakan
- Memukul bola ke udara, mengangkatnya
- Menendang atau menahan bola dengan kaki (kecuali penjaga gawang sesuai peraturan)
- Memukul, menggigit atau menahan stick lawan
- Menghalangi lawan dengan badan atau stick, mendorong, menahan atau menjatuhkan – menyandung
lawannya.
Seorang pemain diperbolehkan untuk :
- Menahan bola dengan tangan (sesuai peraturan yang berlaku),
sepanjang bola tersebut jatuh dengan segera, jadi bukan menangkap bola
melainkan menahan bola dengan telapan tangan yang terbuka.
Di dalam D (Striking circle) hanya penjaga gawang diperbolehkan
bermain dengan kakinya, menendang dan menahan bola dengan bahagian
tubuh badan yang mana saja, tetapi ia tidak bolah berbaring di atas
atau di depan bola.
Hukuman yang dapat diberikan adalah :
(1) Free hit/pukulan bebas
Pukulan bebas dilakukan pada tempat dimana pelanggaran terjadi
(2) Penalty corner – short corner
Penalty corner dapat dilakukan di atas garis pinggi gawang regu yang
mendapat hukuman di sebelah mana saja, namun sekurang-kurangnya 2,75 m
dari tiang gawang yang terdekat.
Penalty corner ini diberikan bilamana seorang diketahui dengan jelas
menyentuh bola disebelah daerah gawangnya atau disebabkan sesuatu hal
yang dilakukannya di dalam D atau striking circle.
(3) Penalty Stroke
Penalty stroke diberikan disebabkan kesalahan yang dilakukan dalam D
atau striking circle bila seorang pemain yang bertahan dengan jelas
menghalangi sebuah bola yang akan masuk dengan cara yang tidak
dibenarkan.
Penalty stroke dilakukan dari jarak 7,31 m dari depan gawang.
Pemain-pemain lainnya harus berada di belakang garis 25 yard.
Bilamana penjaga gawang dapat menahan bola maka regu yang bertahan
diberikan pukulan bebas (free hit) dari suatu titik 14,63 m dari gawang.
(4) Corner hit – long corner
Corner hit diberikan bilamana seorang pemain dengan tidak sengaja
memukul atau memainkan bola ke belakang garis gawangnya dari jarak
kurang dari garis 25 yard.
Corner hit tersebut dilakukan dari jarak 9,14 m dari tiang gawang
terdekat. Untuk hit ini pemain-pemain dari regu yang menyerang harus
berada di belakang garis D atau striking circle.
(5) Offside
Offiside adalah bilamana seorang pemain melampaui 2 pemain lawan di depannya apabila berada di daerah lapangan lawan.
(6) Hit – in – pukulan ke dalam
Bilamana seorang memukul atau menyentuh bola dengan sticknya
melampaui garis pinggi, hit ini dilakukan di atas garis oleh seorang
pemain lawan dari tempat dimana bola itu keluar lapangan. Pemain-pemain
lain dengan sticknya harus berada sekurang-kurangnya dalam jarak 4,55 m
dari yang memukul bola. Apabila bola yang dipukul oleh seorang
penyerang melampaui garis gawang maka hitnya atau free hit dilakukan
dari suatu titik 14,63 pada arah dimana bola tersebut meninggalkan atau
keluar lapangan.
Demikianlah selayang pandang sejarah perkembangan olahraga Hoki
dengan sekelumit gambaran bagaimana olahraga ini dimainkan, beserta
peraturan yang bersifat umum disertai peralatan yang digunakan.

Sumber: Audi Yudasmara

 
Design by Derio Hendrabayu